Investasi Rp 1,6 T, Keppel Bangun Hunian Premium di Jantung Jakarta

Keppel akan membangun hunian mewah di tengah merosotnya permintaan unit kondominium di Jakarta menjadi sekitar 5.000 unit tahun lalu dari lebih 10 ribu unit pada 2015.

 

| Katadata | Arief Kamaludin

Keppel Land Ltd memperkuat investasinya di pasar properti Kota Jakarta Lewat anak usahanya, PT Sukses Manis Tangguh, perusahaan properti besar asal Singapura ini akan membangun hunian mewah di kawasan pusat bisnis Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, dengan nilai investasi sekitar Rp 1,6 triliun.Pada Selasa (19/9) kemarin, melalui bursa saham Singapura, Keppel Land mengumumkan kesepakatan pembelian tanah seluas 7.700 meter persegi di jalan Sudirman milik Bank Central Asia (BCA). Harga pembeliannya mencapai Rp 586 miliar.CEO Keppel Land Ang Wee Gee mengatakan, tanah tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi 400 unit hunian berkualitas premium, dengan perkiraan biaya pengembangan sebesar Rp 1.6 triliun. Target pasarnya adalah kaum ekspatriat dan pengusaha lokal yang mencari hunian di tengah kota.Ia optimistis, lokasi tanah yang berdekatan dengan proyek komersial Keppel Land, yaitu International Financial Center Jakarta, bisa mendatangkan pasar tersendiri bagi unit kondominium yang hendak ditawarkan.

Hunian mewah tersebut dinilai memiliki lokasi yang strategis karena terletak di tengah-tengah kawasan pusat bisnis Jakarta dan stasiun Mass Rapid Transport (MRT) Setiabudi yang rencananya akan mulai beroperasi tahun 2019.

Ang mengatakan, investasi ini merupakan upaya Keppel mengembangkan sayap bisnis propertinya di Indonesia. “Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan utama Keppel Land yang sedang diperkuat keberadaannya di Jakarta,” ujarnya dalam siaran pers Keppel.

Di Indonesia, Keppel Land telah memiliki beberapa proyek, baik proyek residensial maupun komersial. Perusahaan telah menyelasaikan menara pertama dari gedung International Financial Center Jakarta, dengan area disewakan (NLA/net lettable area) seluas 27.933 meter persegi.

Saat ini, Keppel tengah mengembangkan menara kedua yang rencananya akan berdiri dengan NLA seluas 61.300 meter persegi. Perusahaan juga tengah mengembangkan kondominium di Jakarta Barat.

Sebelumnya, Keppel bekerja sama dengan PT Modernland Tbk untuk membangun kota mandiri Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta Timur. Ada juga beberapa resort di Batam dan Bintan.

Namun, investasi jumbo Keppel di jantung Kota Jakarta saat ini tergolong berani. Sebab, permintaan terhadap kondominium di Ibukota tengah lesu.

Berdasarkan laporan konsultan properti Jones Lang La Salle, permintaan unit kondominium di Jakarta terpangkas setengah menjadi sekitar 5.000 unit tahun lalu dari lebih 10 ribu unit pada 2015. Sepanjang semester I-2017, penyerapan unit kondominium baru hanya berkisar 64%, atau turun dari 69% di periode sama tahun lalu.

Menurut laporan tersebut, penurunan permintaan lebih disebabkan oleh sentimen negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan adanya pajak barang mewah, namun bukan faktor melemahnya daya beli masyarakat.

Kondominium mewah merupakan jenis properti yang mengalami penurunan terbesar akibat kondisi tersebut. Sedangkan untuk kondominium kelas menengah, permintaannya justru mengalami peningkatan.

Sementara itu, Keppel Land tengah mengembangkan lebih dari 60 ribu rumah di Singapura maupun di negara lain. Perusahaan ini memang berkomitmen mengembangkan portofolio komersialnya di kota-kota utama Asia, seperti Shanghai, Beijing dan Tianjin di Cina, Ho Chi Minh City di Vietnam, Yangon di Myanmar dan Manila di Filipina.